Masjid bernuansa Tiongkok ini terletak satu lokasi dengan Rumah Sakit
Umum UMM yang lebih detailnya berlokasi di Jl. Tlogomas, sekitar 500
meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Masjid ini
benar-benar unik dan istimewa karena tidak dibangun oleh muslim tionghoa
atau semacamnya, namun masjid ini di bangun oleh Universitas
Muhammadiyah sendiri sesuai dengan namanya yang diambil dri salah satu
pelopor muhammadiyah.
Karena menurut rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP membangun moral
jauh lebih penting daripada membangun fisik maka pembangunan masjid ini
merupakan sarana pendekatan masyarakat terhadap Rumah Sakit Umum
Universitas Muhammadiyah sendiri. Beliau berharap agar keberadaan masjid
ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan
masyarakat.
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid,
menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana
saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid
Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan
Ihsan. Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya
arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk
bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak
dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk
mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan demikian, siapapun yang
melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis
nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar